Satuan reserse Polsek Limo, telah berhasil menangkap pencuri di toko Alfamart di Jalan Raya Meruyung, Limo, Kota Depok. Dari emp
Satuan reserse Polsek Limo, telah berhasil menangkap pencuri di toko Alfamart di Jalan Raya Meruyung, Limo, Kota Depok. Dari empat yang berhasil ditangkap, tiga diantaranya pelajar putus sekolah.
Tersangka AS,14, AP,14, SN,20, serta FS,15, telah berhasil ditangkap oleh petugas reserse di bawah pimpinan Kanit Reskrim Polsek Limo, AKP Narta, dari kediamannya tidak jauh dari lokasi pembobolan Alfamart di Meruyung.
Kapolsek Limo, Kompol Sujanto juga mengatakan peran masing-masing pelaku yaitu AS dan AP sebagai pencuri toko, sedangkan SN dan FS, sebagai penadah barang curian .
“Keempatnya kita tangkap berdasarkan pengembangan kasus laporan pencurian di Toko Alfamart Meruyung. Pelaku satu persatu kita tangkap tidak jauh dari tempat kejadian,”ujarnya kepada Pos Kota di ruang kerjanya.
Modus pelaku, masuk ke toko dengan menjebol plafon dan merusak gembok rolling door. “Setelah itu pelaku merusak tralis belakang toko, dan menggasak rokok 400 bungkus, susu sebanyak 40 box, pakaian bola dengan total kerugian mencapai 11 juta,”ungkapnya.
Tersangka AS, AP, dan FS juga merupakan pelajar kelas 1 SMA yang tidak lulus sekolah. “Ketiga pelaku ini siswa yang telah dikeluarkan dari sekolahnya. Hasil kejahatannya dijual lalu uangnya digunakan untuk main game serta poya-poya,”paparnya.
“Imbauan kami agar pengelola sentra ekonomi menggunakan satpam, pasang cctv, dan karyawan diarahkan keprilaku aman misalnya tutup pintu rapat jika sudah keadaan toko tutup,”harapnya.
Untuk dapat mempertanggung jawabkan perbuatannya, AS dan AP dikenakan pasal 363 KUHP atas pencurian pemberatan. Serta kedua rekannya yaitu SN, dan FS dikenakan pasal 480 KUHP tentang penadah hasil curian. “Keempat pelaku terancam kurungan pidana lima tahun penjara,”tegasnya.
saco-indonesia.com, Hingga saat ini banjir telah masih menggenani sebagian kawasan di Jakarta. Banjir kali ini lebih lama jika d
saco-indonesia.com, Hingga saat ini banjir telah masih menggenani sebagian kawasan di Jakarta. Banjir kali ini lebih lama jika dibandingkan dengan banjir tahun lalu. Mantan Kapolda Metro Jaya Komjen (Purn) Noegroho Djajusman telah menilai butuh langkah ektrim untuk dapat mengatasi masalah banjir di Ibu Kota.
"Banjir di Jakarta saat ini, berbeda kondisi seperti ini saat jaman saya. Mungkin alamnya juga sudah berubah, pemanasan global. Kita butuh langkah ektrim untuk dapat menyudahi masalah banjir,"kata Noegroho saat berbincang, Kamis (6/2/2014).
Lebih lanjut dia juga berharap Pemprov DKI dapat memperhatikan daerah resapan baik di di hulu, maupun di hilir. "Saya lihat sudah ada pembongkaran sejumlah villa di daerah puncak beberapa waktu lalu. Jadi memang perlu dibuat tindakan tegas, namun tak hanya di wilayah hulu, juga di hilirnya," tegasnya.
Strategi blusukan yang telah diterapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (jokowi), lanjutnya, dianggap tidak akan mampu untuk mengatasi masalah banjir. "Jangan blusukan saja Jokowi, perlu langkah tegas,"tukasnya.
Editor : Dian Sukmawati