saco-indonesia.com, Hendak main ke rumah sang kakak di Jalan Teluk Cendrawasih gang 13 RW 3/Rt 5, Malang, Jawa Timur, Wilda yang
saco-indonesia.com, Hendak main ke rumah sang kakak di Jalan Teluk Cendrawasih gang 13 RW 3/Rt 5, Malang, Jawa Timur, Wilda yang berusia (28) tahun telah kehilangan sepeda motornya jenis Vario CBS 125cc persis di depan halaman rumah.
Peristiwa pencurian ini diperkirakan telah berlangsung pada Rabu (1/2) malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Wilda yang tidak menyangka akan kehilangan sepeda motor yang sehari-hari dipakai untuk berangkat dan pulang bekerja. Apalagi, jauh sebelumnya dia juga sudah sering memarkirkan kendaraan roda dua miliknya tersebut di depan halaman rumah sang kakak.
"Saya juga gak nyangka mas karena sebelum-sebelumnya saya parkir di depan halaman rumah gak hilang dan saya juga tidak merasa ada yang ikutin saya," ujar Wilda, kamis (2/1).
Sekitar pukul 19.00 WIB malam , Wilda tiba di rumah sang kakak dan mengunci rapat motor Vario Techno merah yang bernomor polisi N 6348 BH. Kemudian dia telah bergegas masuk ke dalam rumah, hanya berselang satu setengah jam, motor kesayangannya sudah hilang.
"Sekitar pukul 20.00 WIB malam , saya ditanyain sama kakak motor parkir di mana. Saya bilang parkir di depan rumah, tempat biasa parkir, kemudian saya coba check melihat dari depan pintu tapi udah gak ada, saya tegasin lagi lihat keluar ternyata benar-benar udah hilang dan kondisi sepi gak ada siapa-siapa," jelasnya.
Namun dirinya juga mengakui, bahwa di daerah tempat rumah sang kakak rawan dan sering dimasuki oleh maling. "Memang sih mas daerah sini itu rawan maling, banyak orang pendatang dan ngekos di sini, dan yang saya tahu orang-orang gembong hipnotis juga suka bawa orang masuk ke dalam gang sekitar sini," tandasnya.
Wilda sendiri telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Blimbing, Malang, Jawa Timur dan dirinya juga mengaku shock atas kejadian tersebut serta telah berusaha untuk mencari sepeda motornya.
"Saya juga dapat informasi dari sekitar orang rumah, mereka juga bilang biasanya setiap motor yang hasil curian dititipin dulu ke parkiran di seputar terminal dan kebetulan jarak rumah kakak saya ke terminal berdekatan. Saya coba cari kesana ada 8 sampai 9 tempat parkir penitipan motor, tapi tetap gak ketemu," keluhnya.
Editor : Dian Sukmawati
saco-indonesia.com, Hendak main ke rumah sang kakak di Jalan Teluk Cendrawasih gang 13 RW 3/Rt 5, Malang, Jawa Timur, Wilda yang berusia (28) tahun telah kehilangan sepeda motornya jenis Vario CBS 125cc persis di depan halaman rumah.
Peristiwa pencurian ini diperkirakan telah berlangsung pada Rabu (1/2) malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Wilda yang tidak menyangka akan kehilangan sepeda motor yang sehari-hari dipakai untuk berangkat dan pulang bekerja. Apalagi, jauh sebelumnya dia juga sudah sering memarkirkan kendaraan roda dua miliknya tersebut di depan halaman rumah sang kakak.
"Saya juga gak nyangka mas karena sebelum-sebelumnya saya parkir di depan halaman rumah gak hilang dan saya juga tidak merasa ada yang ikutin saya," ujar Wilda, kamis (2/1).
Sekitar pukul 19.00 WIB malam , Wilda tiba di rumah sang kakak dan mengunci rapat motor Vario Techno merah yang bernomor polisi N 6348 BH. Kemudian dia telah bergegas masuk ke dalam rumah, hanya berselang satu setengah jam, motor kesayangannya sudah hilang.
"Sekitar pukul 20.00 WIB malam , saya ditanyain sama kakak motor parkir di mana. Saya bilang parkir di depan rumah, tempat biasa parkir, kemudian saya coba check melihat dari depan pintu tapi udah gak ada, saya tegasin lagi lihat keluar ternyata benar-benar udah hilang dan kondisi sepi gak ada siapa-siapa," jelasnya.
Namun dirinya juga mengakui, bahwa di daerah tempat rumah sang kakak rawan dan sering dimasuki oleh maling. "Memang sih mas daerah sini itu rawan maling, banyak orang pendatang dan ngekos di sini, dan yang saya tahu orang-orang gembong hipnotis juga suka bawa orang masuk ke dalam gang sekitar sini," tandasnya.
Wilda sendiri telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Blimbing, Malang, Jawa Timur dan dirinya juga mengaku shock atas kejadian tersebut serta telah berusaha untuk mencari sepeda motornya.
"Saya juga dapat informasi dari sekitar orang rumah, mereka juga bilang biasanya setiap motor yang hasil curian dititipin dulu ke parkiran di seputar terminal dan kebetulan jarak rumah kakak saya ke terminal berdekatan. Saya coba cari kesana ada 8 sampai 9 tempat parkir penitipan motor, tapi tetap gak ketemu," keluhnya.
Editor : Dian Sukmawati
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) juga merupakan suatu kawasan wisata budaya di Jakarta. Di tengah-tengah TMII juga terdapat seb
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) juga merupakan suatu kawasan wisata budaya di Jakarta. Di tengah-tengah TMII juga terdapat sebuah danau yang telah menggambarkan kepulauan Indonesia yang besar dalam bentuknya yang kecil.
Gagasan pembangunan suatu miniatur yang telah memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini yang telah dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan akan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia. Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia “Indonesia Indah”, yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.
Taman Mini Indonesia Indah
TMII mulai dibangun tahun 1972 dan telah diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern telah diperagakan di areal seluas 150 hektar.
TMII juga telah memiliki logo yang pada intinya terdiri atas dua huruf I dan I. Kedua huruf ini telah mewakili nama “Indonesia Indah” sedangkan maskotnya berupa tokoh wayang Hanoman yang dinamakan NITRA (Anjani Putra). Maskot Taman Mini “Indonesia Indah” ini telah diresmikan penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto, bertepatan dengan dwi windu usia TMII, pada tahun 1991.
Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa telah memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa yang memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional. Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbelakangi oleh kondisi lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan melalui Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa yang berada di 33 propinsi Indonesia.